Tari
piring merupakan sebuah seni tarian milik orang Minangkabau yang
berasal dari Sumatra Barat. Ia merupakan salah satu seni tarian
Minangkabau yang masih diamalkan penduduk Negeri Sembilan keturunan
Minangkabau. Tarian ini memiliki gerakan yang menyerupai gerakan para
petani semasa bercucuk tanam, membuat kerja menuai dan sebagainya.
Tarian ini juga melambangkan rasa gembira dan syukur dengan hasil
tanaman mereka. Tarian ini merupakan tarian gerak cepat dengan para
penari memegang piring di tapak tangan mereka, diiringi dengan lagu yang
dimainkan oleh talempong dan saluang. Kadangkala, piring-piring itu
akan dilontar ke udara atau pun dihempas ke tanah dan dipijak oleh
penari-penari tersebut.
2. TARI RANCAK MINANGKABAU
Tari
ini menggambarkan keteguhan hati masyarakat Bawean dalam iman Agama
Islam yang merupakan agama anutan masyarakat seluruh Bawean. Syair dan
geraknya menggambar kecintaan pada Sang Khaliq Allah SWT dan kekasih
hati utama Rasul Nabi Akhiruzzaman Muhammad SAW sang pembawa kebenaran.
3. TARI INDANG MINANGKABAU
Tari
indang merupakan salah satu kesenian tari yang berasal dari
minangkabau. Etnik minangkabau menyimpan banyak kekayaan tradisi lisan. Asal usul tari indang adalah
dari kata Indang atau disebut juga badindin, salah satunya. Tarian ini
sesungguhnya suatu bentuk sastra lisan yang disampaikan secara
berkelompok sambil berdendang dan memainkan rebana kecil. Pentas Tari
Indang biasa diramaikan tujuh penari yang semuanya laki-laki. Ketujuh
penari itu biasa dinamai ‘anak indang’. Mereka dipimpin seorang guru
yang disebut tukang dzikirindang merupakan manifestasi budaya mendidik
lewat surau dan kentalnya pengaruh budaya Islam di Minangkabau.
Tarian
Lilin pada asasnya merupakan sebuah tarian yang dipersembahkan oleh
sekumpulan penari dengan diiringi sekumpulan pemusik. Para penari ini
akan membawa lilin
yang dinyalakan pada piring yang dipegang oleh tangan mereka. Penari
akan menarikan tarian secara berkelompok dengan memutar piring yang
berisi lilin yang menyala secara berhati-hati agar piring tersebut
sentiasa mendatar, dan lilin tidak mati. Tarian lilin merupakan sejenis
kesenian Istana dan ditarikan pada waktu malam hari. Untuk memainkan
tari lilin, seorang memerlukan latihan yang giat karena pergerakan
dengan lilin yang menyala tanpa kemalangan cukup sulit dilakukan.
5. TARI PAYUNG
Tari
Payung merupakan kesenian salah satu tari klasik dari yang berasal dari
Daerah Minang. Tari payung menggambarkan kasih sayang seorang kekasih
yang dilambangkan dengan melindungi dengan payungnya.Tari payung memang
merupakan tari pergaulan muda-mudi sehingga dibawakan secara
berpasang-pasangan. Selain menggunakan payung sebagai alat bantu yang
dimainkan oleh penari pria, bisa juga ditambah dengan selendang untuk
penari wanita.Musiknya cukup variatif, mulai dari agak pelan, lalu agak
cepat dan cepat, sangat dinamis. Tari ini biasa dibawakan untuk
memeriahkan acara pesta, pameran, dan lain sebagainya.
6. TARI PASAMBAHAN MINANG
Tari Pasambahan merupakan kesenian tari yang berasal dari Minangkabau. Asal usul Tari Pasambahan adalah
dimaksudkan sebagai ucapan selamat datang dan ungkapan rasa hormat
kepada tamu yang datang. Tari Pasambahan biasanya ditampilkan saat
menyambut tamu dan saat kedatangan pengantin pria ke rumah pengantin
wanita. Setelah Tari Pasambahan kemudian dilanjutkan dengan suguhan Daun
Sirih dalam Carano kepada Sang tamu, sedangkan pada acara penyambutan
pengantin pria, Daun sirih dalam Carano disuguhkan kepada pengantin pria
sebagai wakil rombongan dan juga kepada kedua orangtua pengantin pria.
7. TARI RANTAK MINANGKABAU
Tari Rantak diperkirakan
telah ada sejak lama sekali di daerah Kabupaten Kerinci. Menurut
seniman-seniman senior (tua), kesenian ini telah dipelajari dan di
laksanakan jauh sebelum mereka lahir namun asal-usulnya menjadi kabur
seiring perjalanan waktu dan kurangnya perhatian dari sejarawan
setempat. Untuk melestarikan Asal Usul Tari Rantak dari Kerinci ini
terus di jaga secara turun-temurun oleh seniman budaya Kerinci lokal
dari generasi ke generasi, walaupun kerberadaannya sangat sedikit pada
saat ini dan mulai pudar. Seni budaya ini sangat identik sekali dengan
bahasa dan gaya bahasa masyarakat kerinci daerah Tanjung dalam
menembangkanya nyayian (pengasuh) untuk mengiri kesenian dan tarian.
Daerah Tanjung berada di hilir menyusuri sepanjang pinggiran sungai yang
mengalir menuju Danau Kerinci. Hal ini terlihat dari lirik dan pantun
serta bahasa Kerinci Hilir yang digunakan dalam mendendangkan lagu yang
mengiringi gerakan tarian (pengasuh).
8. TARI AMBEK AMBEK KOTO ANAU
Tari
ini beresal dari provinsi su,atera barat. Tari Ambek-Ambek adalah
berawal dari tingkah laku anak-anak yang bermain, bergelut, atau
bercanda pura-pura berkelahi dengan menggunakan gerakan pencak atau
merupakan olah gerak dan rasa sebagai satu bentuk materi permainan anak
nagari. tari Ambek-Ambek adalah tari tradisi Koto Anau.
9. TARI RANDAI
Randai
adalah pertunjukan teater khas Minangkabau yang merupakan gabungan dari
seni peran, seni tari, seni musik dan seni beladiri. Biasanya
pertunjukan randai diadakan di lapangan terbuka di kampung kampung.
Hampir seluruh nagari di kabupaten Solok dan juga Sumatera Barat
memiliki kelompok randai. Anggota kelompok randai terdiri dari anak anak
dan orang dewasa. Pada zaman dahulu aslinya tidak ada wanita yang
menjadi anggota randai, sehingga untuk memerankan seorang wanita salah
seorang anggota randai didandani mirip wanita. Pemain pemeran wanita ini
disebut bujang gadih. Seiring perkembangan zaman, sekarang sudah banyak
kelompok randai yang memiliki anggota wanita.
10. TARI ALANG BABEGA MINANGKABAU
Tari
yang berasal dari daerah minangkabau ini, menggambarkan sebuah elang
tebang berbegar mencari mangsa dengan mengembangkan atau mengibaskan
sayap di udara lalu menukik menyambar ayam.
http://dwiki-kurniawan98.blogspot.com/2013/04/10-macam-tarian-dari-sumatera-barat_9.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar